Senin, 20 Maret 2017
Sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya
memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi
orang yang dermawan serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah
salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadits:
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya
Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak
yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di
shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan
bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin
sejati. Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang
mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اليد العليا خير من اليد السفلى واليد العليا هي المنفقة واليد السفلى هي السائلة
“Tangan
yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas
adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang
meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin,
mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim
dan juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling
tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلماً فهو يتقي فيه ربه ويصل فيه رحمه، ويعلم لله فيه حقاً فهذا بأفضل المنازل
“Dunia
itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh
Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah
dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim.
Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah
kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata:
“Hasan shahih”)
Keutamaan Bersedekah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala benar-benar memuliakan orang-orang yang
bersedekah. Ia menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan
bagi orang-orang yang gemar bersedekah. Terdapat ratusan dalil yang
menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang-orang yang
bersedekah. Ibnu Hajar Al Haitami mengumpulkan ratusan hadits mengenai
keutamaan sedekah dalam sebuah kitab yang berjudul Al Inaafah Fimaa Ja’a
Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, meskipun hampir sebagiannya perlu dicek
keshahihannya. Banyak keutamaan ini seakan-akan seluruh kebaikan
terkumpul dalam satu amalan ini, yaitu sedekah. Maka, sungguh
mengherankan bagi orang-orang yang mengetahui dalil-dalil tersebut dan
ia tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak
bersedekah.
Diantara keutamaan bersedekah antara lain:
1. Sedekah dapat menghapus dosa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR.
Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus
disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang
dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi,
memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan
sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah
setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak
dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang
merupakan dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa
aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf:
99)
2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7
jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak
ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis
manusia yang mendapatkannya adalah:
رجل تصدق بصدقة فأخفاها، حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan
amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421)
3. Sedekah memberi keberkahan pada harta.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ما نقصت صدقة من مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang
pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no.
2588)
Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih
Muslim, An Nawawi menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang
dimaksud disini mencakup 2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan
dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi ‘impas’
tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan
kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka
pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan pahala
ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”
4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan
dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala
yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.
من أنفق زوجين في سبيل الله، نودي في الجنة يا عبد الله، هذا خير: فمن
كان من أهل الصلاة دُعي من باب الصلاة، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب
الجهاد، ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia
akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah,
kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan
orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu
shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari
pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan
dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027)
6. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
والصدقة برهان
“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223)
An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena
itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu
Imanihi (kebenaran imannya)”
7. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الصدقة لتطفىء عن أهلها حر القبور
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)
8. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يا معشر التجار ! إن الشيطان والإثم يحضران البيع . فشوبوا بيعكم بالصدقة
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir
dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR.
Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang
bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:
مثل البخيل والمنفق ، كمثل رجلين ، عليهما جبتان من حديد ، من ثديهما
إلى تراقيهما ، فأما المنفق : فلا ينفق إلا سبغت ، أو وفرت على جلده ، حتى
تخفي بنانه ، وتعفو أثره . وأما البخيل : فلا يريد أن ينفق شيئا إلا لزقت
كل حلقة مكانها ، فهو يوسعها ولا تتسع
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti
dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada
hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya
ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung
jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada
kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan
setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha
melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa
senang, bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada
orang lain yang membutuhkan.
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat
sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah. Tidakkah hati kita
terpanggil?
Kedermawanan Rasulullah di Bulan Ramadhan
Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan terbaik bagi kita,
beliau adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau
lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan oleh Ibnu
Abbas radhiallahu’anhuma:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في
رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ،
فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling
dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau
bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al
Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)
Dari hadits di atas diketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam pada dasarnya adalah seorang yang sangat dermawan. Ini juga
ditegaskan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu:
كان النبي صلى الله عليه وسلم أشجع الناس وأجود الناس
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling
berani dan paling dermawan.” (HR. Bukhari no.1033, Muslim no. 2307)
Namun bulan Ramadhan merupakan momen yang spesial sehingga beliau
lebih dermawan lagi. Bahkan dalam hadits, kedermawanan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan melebihi angin yang berhembus.
Diibaratkan
demikian karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat ringan
dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang
berhembus cepat. Dalam hadits juga angin diberi sifat ‘mursalah’
(berhembus), mengisyaratkan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi, serta
terus-menerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin
yang berhembus terus-menerus. Penjelasan ini disampaikan oleh Ibnu
Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari.
Oleh karena itu, kita yang mengaku meneladani beliau sudah
selayaknya memiliki semangat yang sama. Yaitu semangat untuk bersedekah
lebih sering, lebih banyak dan lebih bermanfaat di bulan Ramadhan,
melebihi bulan-bulan lainnya.
Salah satu sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi
teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan
adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di
bulan lainnya. Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala
puasa tidak terbatas kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah
hadits qudsi:
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700
kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa
itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam,
juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan
dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no.
759)
Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika
semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله
لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya
dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.
Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah
makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.”
(HR.
At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu
Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di
Shahih At Targhib, 946)
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain.
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan.
Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa
orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi.
Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan
memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang
berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun
mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan
shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma
atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk
diberikan kepada orang lain.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan
beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa
tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.”
(HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At
Tirmidzi, 696)
Betapa Allah Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka
kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah
ini.
3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di
bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan
kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya
manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia
meninggalkan kebaikan, setan berkata:
فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al
A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan
Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan,
sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة ، وغلقت أبواب النار ، وصفدت الشياطين
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka
ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no.
1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan
begitu berbedanya dengan bulan lain. Orang-orang bersemangat melakukan
amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya.
Subhanallah.
Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap
amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana
amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala
ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar.
Karena yang mendasari keyakinan ini adalah hadits yang lemah, yaitu
hadits:
يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل
الله صيامه فريضة ، و قيام ليله تطوعا ، و من تقرب فيه بخصلة من الخير كان
كمن أدى فريضة فيما سواه ، و من أدى فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما
سواه ، و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة ، و شهر المواساة ، و شهر يزاد
فيه رزق المؤمن ، و من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه ، و عتق رقبته من
النار ، و كان له مثل أجره من غير أن ينتقص من أجره شيء قالوا : يا رسول
الله ليس كلنا يجد ما يفطر الصائم ، قال : يعطي الله هذا الثواب من فطر
صائما على مذقة لبن ، أو تمرة ، أو شربة من ماء ، و من أشبع صائما سقاه
الله من الحوض شربة لايظمأ حتى يدخل الجنة ، و هو شهر أوله رحمة و وسطه
مغفرة و آخره عتق من النار ،
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan
penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di
dalamnya lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang
harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai
perbuatan sunnah (tathawwu’). Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan
diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan
satu ibadah wajib pada bulan yang lain.
Barangsiapa
yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70
kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan
kesabaran itu balasannya surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di
mana di dalamnya rezki seorang Mukmin bertambah (ditambah).
Barangsiapa
(pada bulan itu) memberikan buka kepada seorang yang berpuasa, maka
itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya
dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa
itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.”
Kemudian
para Sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita
memiliki makanan untuk diberikan sebagai buka orang yang berpuasa.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah memberikan
pahala tersebut kepada orang yang memberikan buka dari sebutir kurma,
atau satu teguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya
rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari
api neraka.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah
(no. 1887) dan Al Ash-habani dalam At Targhib (178). Hadits ini
didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam Targhib Wat
Tarhib (2/115), juga oleh Dhiya Al Maqdisi di Sunan Al Hakim (3/400),
bahkan dikatakan oleh Al Albani hadits ini Munkar, dalam Silsilah Adh
Dhaifah (871).
Ringkasnya, walaupun tidak terdapat kelipatan pahala 70 kali lipat
pahala ibadah wajib di luar bulan Ramadhan, pada asalnya setiap amal
kebaikan, baik di luar maupun di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan
oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat. Berdasarkan hadits:
إن الله كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك فمن هم بحسنة فلم يعملها
كتبها الله له عنده حسنة كاملة فإن هو هم بها فعملها كتبها الله له عنده
عشر حسنات إلى سبع مائة ضعف إلى أضعاف كثيرة
“Sesungguhnya Allah mencatat setiap amal kebaikan dan amal
keburukan.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “Orang yang meniatkan
sebuah kebaikan, namun tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya
satu pahala kebaikan sempurna. Orang yang meniatkan sebuah kebaikan,
lalu mengamalkannya, Allah mencatat pahala baginya 10 sampai 700 kali
lipat banyaknya.” (HR. Muslim no.1955)
Oleh karena itu, orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan
dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat karena sedekah
adalah amal kebaikan, kemudian berdasarkan Al A’raf ayat 16 khusus
amalan sedekah dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak Allah. Kemudian
ditambah lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah. Lalu jika ia
mengiringi amalan sedekahnya dengan puasa dengan shalat malam, maka
diberi baginya jaminan surga.
Kemudian
jika ia tidak terlupa untuk bersedekah memberi hidangan berbuka puasa
bagi bagi orang yang berpuasa, maka pahala yang sudah dilipatgandakan
tadi ditambah lagi dengan pahala orang yang diberi sedekah. Jika orang
yang diberi hidangan berbuka puasa lebih dari satu maka pahala yang
didapat lebih berlipat lagi. Subhanallah…
terlebih lagi di bulan yang penuh keberkahan
http://ibadah-kunci-rezeki.weebly.com/uploads/6/8/5/1/6851979/3196459.jpg
footnone:
http://lembaganasional.blogspot.com/2017/02/tips-merawat-kesehatan-bayi-dan-balita.html http://lembaganasional.blogspot.com/2017/02/green-akikah-info-harga-kambing-aqiqah.html http://lembaganasional.blogspot.com/2017/02/harga-paket-aqiqah-green-akikah.html
Rabu, 22 Februari 2017
Green Akikah Merupakan Layanan Aqiqah di Bandung yang melayani Jual Kambing Aqiqah Bandung dengan Harga Kambing Aqiqah Murah , Paket Aqiqah MURAH dan ENAK yang dapat disesuaikan dengan Menu untuk acara Aqiqah atau Undangan Aqiqah Anak Bpk/Ibu. Selain menjual Kambing Aqiqah Murah Bandung kami juga melayani QURBAN meliputi Hewan Qurban, Penyaluran Hewan Qurban ke daerah rawan gizi dan rawan aqidah. Kami tidak hanya melayani Aqiqah di Bandung saja. Sebagai Lembaga Aqiqah di Bandung kami juga telah melayani aqiqah ke kota kota lainnya seperti, Aqiqah di Jakarta, Aqiqah di Bandung Cimahi, Aqiqah di Bandar Lampung, Aqiqah di Balikpapan, Aqiqah di Makassar, Aqiqah di Surabaya, Yogyakarta dan kota lainnya
Apa Pengertian Aqiqah ? Aqiqah ialah “Menyembelih hewan pada hari ketujuhnya dan mencukur rambutnya.“ (Imam Ibnul Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal.25-26) Apa Hukum Aqiqah Menurut Islam ? Hukum Melaksanakan Aqiqah adalah Sunnah. Al-Allamah Imam Asy-Syaukhani rahimahulloh berkata dalam Nailul Authar (6/213) : “Jumhur ulama berdalil atas SUNNAH-nya aqiqah dengan hadist Nabi : “..berdasarkan hadist dari ‘Amir bin Syu’aib.”
Hadits dan Dalil Tentang Aqiqah Anak ? Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8,] 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya] Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing.” [Sanadnya Hasan, Hadits Riwayat Abu Dawud (2843), Nasa’I (7/162-163), Ahmad (2286, 3176) dan Abdur Razaq (4/330), dan shahihkan oleh al-Hakim (4/238)]
Waktu Pelaksanaan Aqiqah Menurut Islam ? Para ulama berpendapat dan sepakat bahwa WAKTU AQIQAH yang paling utama adalah hari ketujuh dari hari kelahirannya. Namun mereka berselisih pendapat tentang bolehnya melaksanakan aqiqah sebelum hari ketujuh atau sesudahnya. Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahulloh berkata dalam kitabnya “Fathul Bari” (9/594) : “Sabda Rasulullah pada perkataan ‘pada hari ketujuh kelahirannya, ini sebagai dalil bagi orang yang berpendapat bahwa waktu aqiqah itu adanya pada hari ketujuh dan orang yang melaksanakannya sebelum hari ketujuh berarti tidak melaksanakan aqiqah tepat pada waktunya. Bahwasannya syariat aqiqah akan gugur setelah lewat hari ketujuh. Dan ini merupakan pendapat Imam Malik. Beliau berkata : “Kalau bayi itu meninggal sebelum hari ketujuh maka gugurlah sunnah aqiqah bagi kedua orang tuanya.” Sebagian membolehkan melaksanakannya sebelum hari ketujuh. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal.35. Sebagian lagi berpendapat boleh dilaksanakan setelah hari ketujuh. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Hazm dalam kitabnya “al-Muhalla” 7/527. Sebagian ulama lainnya membatasi waktu pada hari ketujuh dari hari kelahirannya. Jika tidak bisa melaksanakannya pada hari ketujuh maka boleh pada hari ke-14, jika tidak bisa boleh dikerjakan pada hari ke-21. Berdalil dari riwayat Thabrani dalm kitab “As-Shagir” (1/256) dari Ismail bin Muslim dari Qatadah dari Abdullah bin Buraidah : “Kurban untuk pelaksanaan aqiqah, dilaksanakan pada hari ketujuh atau hari ke-14 atau hari ke-21.” [Cat. : “Dia (Ismail) seorang rawi yang lemah karena jelek hafalannya, seperti dikatakan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam ‘Fathul Bari’ (9/594).” Dan dijelaskan pula tentang kedhaifannya bahkan hadits ini mungkar dan mudraj]
Hukum Aqiqah bagi Orang yang Sudah Dewasa? Sebagian ulama mengatakan : “Seseorang yang tidak diaqiqahi pada masa kecilnya maka boleh melakukannya sendiri ketika sudah dewasa”. Mungkin mereka berpegang dengan hadits Anas yang berbunyi : “Rasulullah mengaqiqahi dirinya sendiri setelah beliau diangkat sebagai nabi.” [Dhaif mungkar, Hadits Riwayat Abdur Razaq (4/326) dan Abu Syaikh dari jalan Qatadah dari Anas]
Jenis dan Jumlah Hewan Aqiqah ? Dalam “Fathul Bari” (9/593) al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahulloh menerangkan : “Para ulama mengambil dalil dari penyebutan syaatun dan kabsyun (kibas, anak domba yang telah muncul gigi gerahamnya) untuk menentukan kambing buat aqiqah.” Menurut beliau : “Tidak sah aqiqah seseorang yang menyembelih selain kambing”. Berdasarkan pendapat dari Imam As-Shan’ani, Imam Syaukani, dan Iman Ibnu Hazm bahwa kambing aqiqah tidak disyaratkan harus mencapai umur tertentu atau harus tidak cacat sebagaimana kambing Idul Adha, meskipun yang lebih utama adalah yang tidak cacat. Jumlah Hewan Aqiqah ? Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing.” [Sanadnya Hasan, Hadits Riwayat Abu Dawud (2843), Nasa’I (7/162-163), Ahmad (2286, 3176) dan Abdur Razaq (4/330), dan shahihkan oleh al-Hakim (4/238)] Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah bersabda : “Menaqiqahi Hasan dan Husain dengan satu kambing dan satu kambing.” [HR Abu Dawud (2841) Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa (912) Thabrani (11/316) dengan sanadnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Daqiqiel ‘Ied]
Pemesanan Aqiqah dapat menghubungi : Bpk. Yudi Sulistiyo Jalan Pasirkaliki No. 143(Tjokroaminoto) No. HP 0878-2197-9553(XL)
Website : http://www.greenakikah.com
Selasa, 21 Februari 2017
‘Aqiqah adalah sembelihan hewan untuk yang baru lahir baik laki-laki mapun perempuan di hari ketujuh dari hari kelahirannya.
Hukum ‘aqiqah dikalangan ahli fiqih terjadi ikhtilaf yang perbedaan tersebut disebabkan perbedaan dalam memahami mafhum hadits. Golongan Zhahiriyah memandang ‘aqiqah itu suatu kewajiban, sedangkan Imam Hanafi memandang ‘aqiqah itu tidak fardhu tidak pula sunah akan tetapi tathawwu (suka rela), akan tetapi jumhur berpendapat bahwa ‘aqiqah adalah sunah. Kontek hadits yang menunjukkan kewajiban adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Samurah ra. Sebagai berikut: “Tiap-tiap anak tergadai pada ‘aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuhnya dan kotoran dibersihkan daripadanya.” Sedangkan kontek hadits yang menunjukkan sunah adalah sebagai berikut: “Aku tidak suka kenakalan (kenakalan anak terhadap orang tuanya). Barang siapa dianugerahi anak (bayi) kemmudian ia hendak menyembelih hewan untuk anaknya, hendaknya diperbuatnya.”
Menurut jumhur, hewan yang biasa dipakai untuk ‘aqiqah adalah hewan yang bisa dipakai untuk qurban. Imam Malik lebih suka memakai kambimh domba, sesuai pendapatnya tentang qurban. Adapun ulama-ulama yang lain tetap memegangi aturan pokok, yaitu unta lebih utama dari sapi, dan sapi lebih utama dari kambing.
Tentang bilangan hewan untuk ‘aqiqah, para ulama memperselisihkannya. Imam Malik berpendapat baik untuk laki-laki maupun perempuan adalah satu kambing. Sedangkan Imam Syafi’i, Abu Tsaur, Abu Dawud dan Ahmad berpendapat untuk laki-laki dua ekor kambing dan untuk perempuan satu ekor kambing.
Para ulama berselisih pendapat mengenai waktu penyembelihan hewan ‘aqiqah. Menurut Imam Malik, kalau bayi itu dilahirkan siang hari maka siangnya itu tidak dihitung dalam bilangan tujuh hari, sedangkan menurut Abdul Malik ibn al-Madjassum, bahwa siang harinya dihitung. Manurut Imam al-Qasim dalam kitabnya “Al-Atabiyyah” menerangkan kalau penyembelihan ‘aqiqah dilakukan pada malam hari maka tidak boleh.
Ulama-ulama Maliki berbeda-beda pendapat tentang awal waktu yang mencukupi. Menurut satu pendapat bahwa awal waktu tersebut adalah waktu dhuha. Menurut pendapat yang lain awal waktu tersebut adalah sesudah fajar sesuai dengan pendapat Imam Malik sendiri tentang penyembelihan hadyu (qurban). Dan sudah barang tentu, bagi fuqaha yang memperbolehkan berqurban di malam hari maka ia memperbolehkan ‘aqiqah di malam hari pula. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa penyembelihan dapat dilangsungkan pada hari ke tujuh, jika tidak maka pada hari keempat belas, dan jika yang demikian masih tidak memungkinkan maka dapat dilakukan kapan saja. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Baihaqi: “Disembelih pada hari yang ketujuh dan hari yang keempat belas dan pada kedua puluh satu.” Akan tetapi para ulama bersepakat hari yang paling afdhal (lebih utama) untuk penyembelihan ‘aqiqah adalah hari yang ketujuh.
Sebagaimana daging qurban, daging ‘aqiqah pun dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Daging tersebut agar dimasak terlebih dahulu karena hal ini adalah sunah, kemudian disedekahkan kepada fakir miskin atau tetangga-tetangganya. Bagi yang memperbuat ‘aqiqah boleh memakan sedikit dari daging ‘aqiqah sebagaimana qurban, kalau ‘aqiqah tersebut adalah sunah bukan ‘aqiqah nadzar.
1. Menjemur bayi di pagi hari
Bayi perlu dijemur di pagi hari untuk menghangatkan tubuhnya. Tapi anda tidak perlu melakukannya setiap hari. Cukup beberapa kali dalam seminggu. Sekalipun anda menjemur bayi, hendaklah hanya selama 10-15 menit sebelum jam 8 pagi.
Selain untuk menghangatkan tubuh, menjemur bayi di pagi hari juga bermanfaat untuk menguraikan bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air dan dikeluarkan sebagi urin.
2. Memandikan bayi dengan air dingin
Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa memandikan bayi dengan air dingin dapat membuat daya tahan tubuh bayi lebih kuat. Tapi pendapat ini tidaklah benar. Sesungguhnya air dingin dapat membuat pembakaran dan metabolism tubuh bayi meningkat. Alhasil, makanan di dalam tubuh bisa habis untuk mengatur suhu tubuh.
Bayi kemudian akan cepat kehabisan tenaga dan mudah sakit. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk memandikan bayi dengan air hangat. Mandikan bayi sebentar saja lalu segera hangatkan tubuh bayi dengan mengoles minyak telon.
3. Bayi berliur
Mitos lainnya tentang bayi: jika keinginan sang ibu ketika hamil tidak terpenuhi, sang bayi nantinya akan mudah berliur. Pernyataan ini tentu tidak benar. Suatu hal lazim jika bayi
kerap meneteskan air liur pada usia tertentu. Sebab hingga umur 4 tahun, bayi akan secara aktif memperoduksi air liur. Tapi jika si buah hati meneteskan air liur berlebihan, kemungkinan ia terkena radang atau infeksi di rongga mulut. Bayi berliur juga dapat menjadi petanda bahwa gigi sang bayi akan tumbuh.
4. Bayi mengompol
Sampai bayi di usia 2 tahunan, wajar jika bayi masih mengompol. Sebab kontrol air seni si kecil belum berfungsi secara sempurna. Meski demikian, mengajarkan bayi untuk buang air seni akan lebih baik. Sehingga di usia berikutnya, ia sudah bisa mengontrol kandung kemihnya. Bila di usia 2 tahun ke atas si kecil masih sering mengompol, kemungkinan ia memiliki masalah biologis atau psikologis.
5. Muntah sesudah makan
Muntah adalah kondisi mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah sang buah hati makan atau minum susu. Jika hal ini terjadi, kemungkinan sang bayi kekenyangan atau terdapat udara yang masuk saat makan atau minum.
Muntah bisa terjadi jika anda memakaikan gurita terlalu kencang kepada bayi. Hal itu juga bisa terjadi jika anda salah memposisikan anak saat makan atau minum. Usahakan untuk membuat bayi bersendawa setelah makan atau minum.
6. Menggendong bayi
Menggendong bayi merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun. Memang terdapat kebahagian tersendiri ketika anda menggendong si kecil. Bayi juga akan merasa lebih tenang jika digendong.
Namun, hal itu tidak sepenuhnya baik bagi sang bayi. Ia akan kesulitan untuk mengontrol emosinya jika terlalu sering digendong. Terlebih jika sang bayi mulai besar, ia akan terbiasa untuk meminta digendong dan malas untuk belajar berjalan. Oleh karena itu, anda juga harus pintar-pintar untuk mengkreasikan gerakan menggendong, seperti mengangkatnya tinggi-tinggi, mengayunkannya, dan beberapa variasi lainnya.
7. Mengempeng
Banyak orang yang beranggapan bahwa kebiasaan bayi mengempeng itu suatu hal lazim. Namun jika bayi di atas 2 tahun masih mengempeng, anda patut waspada. Jika bayi di atas 2 tahun masih mengempeng dengan dot atau menghisap ibu jari, bisa dibilang sang buah hati mengalami masalah psikologis. Oleh karenanya, anda harus kreatif dalam mengalihkan perhatian buah hati dengan hal lain agar ia lupa mengempeng.
8. Bayi berkeringat
Anggapan bahwa anak yang berkeringat itu pertanda sehat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Berkeringat yang berlebihan itu bukan pertanda sehat. Bisa jadi sang bayi tengah mengalami gangguan, seperti stres, kinerja kelenjar gondok berlebihan, rendahnya kadar gula, dan berat badan yang berlebih.
9. Vitamin untuk balita
Apabila pola makan anak bagus, pemberian vitamin kepada balita tidak terlalu diperlukan. Jika ingin memberikan vitamin kepada anak, berikanlah sesuai kebutuhan dan petunjuk dokter anak. Misalnya saja, vitamin penambah napsu makan atau vitamin penambah zat besi, dsb.
posted by: arief yr
source
sinergi foundation green akikah
green akikah, alamat rumah aqiqah bandung, green akikah sinergi foundation, green
akikah bandung, rumah akikah sinergi foundation, domba aqiqah bandung, paket
aqiqah bandung 2016, aqiqah cimahi, paket aqiqah bandung 2016, kambing aqiqah
online cigadung, kota bandung, jawa barat, harga kambing aqiqah bandung 2016,
paket aqiqah di bandung, paket akikah 2016, harga paket aqiqah anak laki, biaya
aqiqah anak perempuan, persiapan aqiqah bayi, acara aqiqah anak laki laki, paket
akikah bandung sinergi foundation, harga kambing aqiqah bandung 2017
http://pusatakikahbandung.blogspot.co.id
sinergi foundation green akikah
akikah, aqiqah, kesehatan, balita, bayi aqiqah, qurban, aqiqah bandung, sinergi foundation, akikah cimahi, pusat akikah bandung, jasa akikah cimahi terbaik